Sabtu, 12 Februari 2011

KONFLIK AGAMA MERUPAKAN ANCAMAN NKRI

KONFLIK AGAMA MERUPAKAN ANCAMAN NKRI

BAB I : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadappolitik, ekonomi dan budaya.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan.

BAB II : ISI
PEMBAHASAN
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Aah Wahid Maulany, menyarankan, Ahmadiyah menjadi agama sendiri yang terlepas dari Islam.

"Menurut saya, akan lebih baik kalau Ahmadiyah itu menjadi agama sendiri, dan terlepas dari simbol Islam," katanya di Pandeglang, Sabtu, menanggapi aksi kekerasan di daerahnya pada pekan lalu.

Para pengikut Ahmadiyah, kata dia, memiliki hak untuk menjalankan perintah agamanya, dan semua pihak tidak bisa melarangnya, asal mereka tidak menodai agama lain.

Selama ini, kata dia, jamaah Ahmadiyah mengaku sebagai umat Islam, tapi dalam ajarannya jelas terjadi perbedaan yang sangat prinsip.

"Sikap Jamaah Ahmadiyah yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, jelas telah menodai ajaran Islam. Dalam Islam sudah dijelaskan, tidak ada nabi setelah Muhammad SAW," katanya.

Selain itu, kata dia, Jamaah Ahmadiyah Qodian juga memiliki kitab lain yang bukan Al Quran.

"Dengan mengakui adanya nabi setelah Muhamad SAW dan memiliki kitab selain Al Quran, menjadikan pengikut Ahmadiyah tidak bisa disebut umat Islam," katanya.

Untuk itu, kata dia, agar pengikut Ahmadiyah bisa hidup tenang dan menjalankan ajaran agamanya, maka sebaiknya segera deklarasikan, bahwa Ahmadiyah itu merupakan agama sendiri dan jangan lagi membawa simbol Islam," katanya.

Aah juga mengaku, khawatir kalau Ahmadiyah tetap mengaku umat Islam, sementara masih meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan memiliki kitab lain, maka kekerasan terhadap komunitas tersebut akan terus terjadi.

"Kami dari NU dan tokoh Islam lainnya terus menyerukan agar tidak ada tindakan anarkis, tapi `kan ada sebagian umat Islam yang merasa agama ternodai, melakukan apapun untuk membersihkan ajaran Islam," ujarnya.

Untuk itu, bila Ahmadiyah tetap seperti sekarang dan ada sebagian kelompok umat Islam yang selalu "mengganggu" ketenangan Ahmadiyah, maka pemerintah sebaiknya mempertimbangan untuk melarang Ahmadiyah yang sudah masuk wilayah penodaan agama.


BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut saya, ada beberapa langkah konkret yang bisa dijadikan untuk meredam atau mencegah munculnya konflik antar umat beragama, diantaranya adalah tokoh agama harus mampu memberikan pencerahan-pencerahan agar ada kedamaian di tengah masyarakat, di lingkungan agama maupun antar pemeluk agama. Yang kedua, secara internal, masing-masing agama harus mengajarkan pemeluk-pemeluknya untuk ulet membangun diri, bekerja keras dan berusaha, tanpa melakukan kegiatan yang melanggar hukum. Dengan kerja keras, tingkat kesejahteraan pun naik. Kalau sejahtera, orang tidak akan melakukan perusakan lagi. Yang ketiga, dari sudut tokoh agama, supaya pintar memberikan keteladanan yang baik.


SUMBER REFERENSI :
http://id.wikipedia.org
http://www.reformata.com
http://www.antaranews.com

SUTRISNO ADITYO
36410767
1ID04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar