Selasa, 03 Januari 2012

MOBIL BUATAN ANAK SMK

MOBIL BUATAN ANAK SMK

JAKARTA – Mobil Kiat Esemka menuai respons positif.Bahkan, mobil nasional karya sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Solo dan Klaten bekerja sama dengan perusahaan automotif dalam negeri, yakni Kiat Motor, Klaten, segera diproduksi massal.

Rencana ambisius tersebut digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Memang masih diperlukan uji emisi, tetapi tidak menjadi syarat penting karena pada tahap awal ini mobil SMK itu masih terus didistribusikan ke kabupaten kota yang tidak mementingkan izin uji emisi,”ujar Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Joko Sutrisno di Jakarta.

Kemendikbud sebenarnya sudah melangkah jauh untuk mempersiapkan mobil Kiat Esemka sebagai mobil nasional. Selain sudah memegang izin konstruksi mobil tersebut, kementerian ini ternyata sudah mendistribusikan prototipe mobil tersebut ke berbagai pemerintah daerah. Di antaranya ke Kalimantan Timur,Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur,Banten,dan Bandung.

Bahkan,Kemendikbud juga tengah menjajaki mobil ini untuk menjadi kendaraan dinas bagi para pejabat dan untuk sarana transportasi industri yang bersedia memanfaatkannya. Berdasar laporan yang diterima,240 unit Kiat Esemka sudah dimanfaatkan sebagai mobil pengangkut pribadi dan produksi di berbagai perkebunan di Tanah Air. Pada tahun ini, ditargetkan sebanyak 200 unit mobil baru segera diluncurkan kepada para pemesan.

“Dengan adanya mobil ini, industri kecil akan terangkat serta makin mengasah kemampuan siswa SMK,”ujar Joko. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengapresiasi kreativitas siswa SMK dalam memproduksi mobil. Hidayat bahkan segera mengutus salah satu direktur jenderal (dirjen) untuk mempelajari mobil tersebut.

Kendati sangat mendukung mobil tersebut, mantan Ketua Umum Kadin itu mengingatkan bahwa untuk bisa memproduksi mobil secara massal bukan hal mudah. Pasalnya, produksi massal harus melalui sejumlah proses serta memenuhi berbagai macam standar. “Kalau Anda mau mem-publish mobil,hal tersebut membutuhkan persiapan yang panjang dan harus mengikuti standar yang berlaku, lulus pengujian dan jaminan after sales service,” tandasnya di Kantor Presiden kemarin.

Mobil Kiat Esemka menjadi buah bibir setelah Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menggunakan mobil tersebut sebagai kendaraan dinas.Jokowi mengaku bangga menggunakan mobil tersebut karena pembuatannya melibatkan pelajar, yakni dari SMKN 2 Surakarta,SMK Warga Surakarta, SMKN 5 Surakarta dan SMKN 1 Trucuk,Klaten.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh berterima kasih atas keputusan Jokowi memanfaatkan mobil tersebut sebagai mobil dinasnya. Mantan Rektor ITS Surabaya ini juga mengaku sudah menggunakan karya pelajar, salah satunya komputer jinjing atau laptop.“Yang sudah saya pakai laptop dan UHP (ultrahigh performance),”paparnya. Senada dengan M Nuh, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan juga menilai langkah Jokowi sangat tepat.

Menurutnya, langkah Jokowi itu bisa mendorong anak-anak Indonesia lebih kreatif serta meningkatkan jiwa kewirausahaan mereka. Syarif berharap langkah Jokowi tersebut bisa ditiru pejabat lain.“Saya pernah meninjau sekolah itu, mobil kemudian, kreatif sekali sekolah itu, teknologi juga bagus,” jelas Syarif Hasan. Sementara itu, Gubernur Jateng Bibit Waluyo berharap apa yang dilakukan Jokowi dengan menjadikan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinasnya tidak hanya didasari ingin cari muka.

Menurut mantan Pangkostrad itu, untuk menjadikan sebuah mobil sebagai kendaraan dinas pejabat tidaklah mudah dan gampang. Sebuah mobil harus memiliki sertifikasi laik jalan dan lolos uji keselamatan terlebih dahulu untuk bisa digunakan di jalan umum. “Kalau nanti ada apaapa di jalan gimana.Kalau nabrakkerbau gimana,”ujar Bibit yang juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap mobil karya pelajar SMK tersebut.

Kelaikan Tidak Perlu Diragukan

Kepala SMK N 2 Surakarta Susanta menjelaskan, mobil tersebut bergaransi tiga tahun atau setara dengan 50.000 km. Dia juga menegaskan kepada pengguna mobil hasil rakitan pelajarnya bahwa suku cadang, bodi kendaraan,dan mesin bisa diperoleh dengan mudah. Hanya saja saat ini produksinya belum dilakukan secara massal. “Dari sisi kelaikan teknis mobil Kiat Esemka tak perlu diragukan.

Uji coba mengelilingi Pulau Jawa beberapa waktu lalu membuktikan mobil tersebut bermesin bandel. Rute yang telah dilalui pada uji coba itu antara lain Malang–Bandung pergi-pulang (PP) dan Jakarta Malang PP,”katanya. Konsultan automotif Kemendikbud Priyono menjelaskan, sejak 2009 sudah banyak prototipe mobil nasional dilahirkan dari tangan terampil siswa SMK seperti SMK di Malang yang memproduksi Digdaya 1, Digdaya 2,

neneng zubaidah/ maesaroh/abdul alim/ sumarno/arif purniawan
_Rajawali, dan tipe-tipe mobil nasional lainnya dengan brand Esemka yang kerap dipamerkan di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Priyono mengungkapkan, siswa-siswa SMK I Singosari Malang dan 8 SMK lainnya di kota vokasi itu baru saja merampungkan perakitan mobil sedan jenis SUV dari China. “Ada 10 mobil yang dibeli dalam bentuk terurai dan berhasil dibuat di 9 SMK.Uji coba sejauh 1.000 km juga sebagian sudah dilakukan dan berjalan lancar,”imbuhnya.

SUMBER :

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/457479/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar